Andyan Gorust : Metal Saved My Life

Andyan Gorust : Metal Saved My Life

Tahun 2021, Hellprint berkesempatan melakukan percakapan singkat bersama dengan salah satu drummer ekstrem terbaik yang dimiliki oleh Indonesia “Andyan Gorust”.

Saat itu Gorust terlibat di program Reunited Moment baik sebagai performer, host dan juga sebagai Ambassador di program virtual besutan Supermusic dan Hellprint.

Berikut perbincangan singkat Hellprint dengan Andyan Gorust.

Hal Pertama Yang Terpikirkan Ketika Mendengar Nama Hellprint ?

Nama Hellprint pertama kali gua (Andyan Gorust) denger sudah lama sebenarnya, karena hampir setiap gua main band baik itu di Deadsquad, Hellcrust, ataupun Siksakubur sudah pernah main di Hellprint semua.

Pertama kali gua denger itu seperti acara khusus bagi musik metal, bagi gua Hellprint sudah menjadi wadah skena underground saat itu, meski saat ini sudah berkembang (tidak hanya musik ekstrem), tapi presentase untuk musik yang ada di komunitas (Underground) tetap lebih besar.

Perbedaan ketika perform bersama Siksakubur, Deadsquad dan Hellcrust ?

Meski sama sama memainkan musik Death Metal, Ketiga band tersebut punya karakter masing-masing, dan menurut gua setiap band punya kesulitan tersendiri.  Jika Deadsquad lebih bermain secara teknikal, untuk Siksakubur di era itu gua lagi cepat-cepatnya dalam segi tempo, dan di Hellcrust sendiri bisa dikatakan lebih ‘Groove”, jadi semuanya memiliki rasa yang berbeda-beda.

Momen Terbaik Ketika Manggung Di Hellprint ?

Saat bersama Hellcrust (United Day VI), panggungnya luar biasa, penontonnya gila (keren), backstagenya besar banget, jadi gua bisa sekalian ketemu dengan teman-teman di komunitas, lalu saat itu Hellcrust kebetulan main sore, dan menurut gua main sore itu momen terbaik, gua ingat banget saat itu panggungnya mewah banget, soundnya keren banget, salah satu panggung Hellprint terbaik menurut gua.

Arti Siksakubur Bagi Seorang Andyan Gorust ?

Siksakubur itu bisa dibilang kaya karier awal gua, sebenarnya gua main band itu kaya “ngeflow” saja, gua memang cuma mau main band dan passion gua disitu (memainkan musik metal), tapi yang tidak terduga dengan Siksakubur gua sempat merasakan tur di Indonesia maupun tur luar negeri, dan ternyata berawal dari Siksakubur saat itu, sampai sekarang musik metal sudah jadi bagian dari hidup gua, dan bisa dibilang sampai seterusnya gua akan tetap ada di skena musik metal karena Metal Saved My Life.

Artikel Terkait

Stephanus Adjie : Motor Penggerak Beragam Mesin Perang

Eben BKHC : Dua Sisi itu Core Bagi Burgerkill

Supertroops