Dalam satu keluarga setiap anggotanya menyukai musik itu sudah sangat lumrah, tapi tidak selalu di setiap keluarga memiliki anggota keluarga yang berkecimpung di dunia musik, Richard Mutter dan dinastinya masuk diantara bagian yang beberapa anggota keluarganya berkarier di dunia musik.

Jika kita berbicara siapa salah satu sosok yang sangat aktif dalam perkembangan musik rock (Underground) di Indonesia khususnya di Bandung pada medio 90an, nama Richard Mutter tidak bisa kita lupakan, selain menjadi founder dari dua band rock asal Bandung (Pas Band & Sahara).

Pemilik nama asli Richard Christian Franklin Muttler pun mendirikan sebuah label bernama 40.1.24 yang salah satunya merilis album kompilasi legendaris bertajuk “Masa Indah Banget Sekali Pisan”.

Tidak cukup disitu Richard pun memiliki studio dengan nama Reverse yang pada selanjutnya berkembang menjadi sebuah distro yang menjual CD, Kaset, Poster, T-Shirt dan aksesoris musik lainnya.

Saat ini Richard Mutter masih aktif dibeberapa band diantaranya Pas Band, lalu Tendostar, Getah dan Brad.

Tidak seperti ayahnya yang bermain drum, Avedis Mutter atau lebih akrab disapa Ave lebih memilih instrumen gitar dalam perjalanan karier bermusiknya, Ave sendiri sekarang menjadi bagian dari Aftercoma, Strangers dan Pas Band.

Selain menjadi seorang gitaris, sosok yang pernah mendapatkan 2 gelar Anugerah Musik Indonesia bersama Aftercoma pada tahun 2016 ini pun aktif sebagai seorang mixing engineer di studio miliknya Rebuilt 40124 dan juga Binaural Studio.

Ditengah kesibukannya, Ave pun masih sempat menjadi seorang konten kreator di kanal Youtube miliknya. Dan satu lagi Ave adalah sosok anak kecil yang ada di cover kompilasi album “Masa Indah Banget Sekali Pisan”

Jika sang kakak (Avedis Mutter) memutuskan memainkan instrumen gitar, berbeda dengan sang adik “Oktav Mutter” yang memilih menjadi penerus Richard Mutter sebagai penggebuk drum.

Oktav sendiri sekarang tergabung bersama beberapa band diantaranya Punitive dan Post Human, bersama Punitive, Oktav menjadi sosok dari Dinasti Mutter terbaru yang merasakan panggung Hellprint Festival meski saat itu berformat virtual show.