GENRE : FOLK ROCKORIGIN : PURWOKERTO, INDONESIAFORMED : 2007

Upcoming Schedule

No upcoming event scheduled

Biography

HYNDIA lahir tanggal 1 Juli 2007 di Kota Purwokerto, Jawa Tengah, berawal dengan nama ROBINHOOD dengan Aga sebagai pendirinya, bermula dari perkumpulan komunitas musik di Purwokerto, Aga kemudian mengajak Tetuko Widyahananto (Guitar), Bagus PJ (Bass), Fajar Ramadhan (Drum) untuk membentuk sebuah band yang serius mengejar cita-cita menuju industri musik nasional. Dari situ lah perjalan Robinhood tertulis. Mulai dari gigs ke gigs di Purwokerto dan sekitarnya, hingga akhirnya sempat lolos ke babak final di sebuah kompetisi musik di Bandung yang pada saat itu Teponk sudah menjadi Bassist pengganti dari Bagus PJ yang mengundurkan diri. Meskipun tidak beruntung di kompetisi tersebut namun ini sebuah pengalaman yang berharga bagi Robinhood.

Waktu berselang Robinhood pun nama menjadi ELECTRA di karenakan saat itu muncul band yang bernama sama yang telah rilis nasional. Di Electra ini Akbar pun bergabung untuk mengisi posisi Vocal. Dengan karakter suara Rock Akbar yang khas membuat Electra semakin nge Rock saat itu.

Kadang mempertahankan lebih susah dari memulai, Teponk pun mengundurkan diri saat itu karena sesuatu hal, dengan kekosongan posisi Bass, Akbar pun mencoba menawarkan posisi ini kepada Rizki a.k.a Kiki yang di respons positif oleh nya dan bergabung dengan Electra. Dengan formasi Akbar, Aga, Tetuko, Kiki dan Fajar membuat Electra semakin kuat dan nyaman di genre rock nya.

Di tahun 2010 Electra mendapat kesempatan untuk membuat album pertama nya di Jakarta. Namun kala itu proses nya terhambat dan tidak berjalan sebagaimana mestinya dan dengan berat hati membuat Electra harus kembali ke Purwokerto lagi.

Masih dalam bayang-bayang rilis album pertama yang gagal, Akbar pun mengundurkan diri.
Pencarian Vocalis pun dimulai, akhirnya Electra bertemu dengan Febri Yoga atau yang sekarang
lebih dikenal dengan Febri Idol. Perjalanan Electra pun berlanjut demi sebuah cita – cita untuk Go Nasional.

Pada awal tahun 2013, Seiring berjalannya waktu dan perubahan-perubahan yang terjadi
di industri musik. Konsep dan Personel Electra pun kembali berubah. Dari perubahan nama yang menjadi HYNDIA ditambah masuk nya DIMAS ( Vocalis), Adit ( Keyboard ) dan Riki Aflaha ( Bass ).

Nama Hyndia dipilih dengan alasan, Hyndia adalah Nama kuno dari Indonesia yaitu HINDIA BELANDA, Dimana pada zaman itu musik modern masuk ke Nusantara dan membaur dan berakulturasi dengan membawa perubahan baik di bidang musik, seni, sosial, budaya serta perjuangan. Hal ini lah yang menginspirasi kami memberi nama HYNDIA dengan cita-cita membuat perubahan musik di Indonesia.
Hyndia sendiri sempat mengeluarkan single “Goyang Demokrasi” dan tampil di beberapa acara musik TV Nasional.

Sempat vakum selama 2 tahun akhirnya pada Mei 2016 Hyndia akan merelease album pertamanya. Ada sesuatu yang berbeda dari album ini dengan single–single Hyndia terdahulu. Perbedaan tersebut terletak dua hal yaitu pada konsep musik dan pergeseran pengisi vocal dari Dimas menjadi Diva. Pergantian pengisi vocal tidak hanya mengubah warna vocal Hyndia, tetapi juga mengubah konsep musik secara drastis.
Hengkangnya Dimas disusul oleh Adit yang turut mundur di hari jelang releasenya album pertama Hyndia dengan alasan yang cukup pribadi. Tapi rupanya hal tersebut tidak memberikan dampak besar bagi Hyndia, karena dengan segera pengganti Adit ditetapkan.

Album pertama Hyndia diberi judul Pagi Berlabuh. “Pagi Berlabuh” memiliki filosofi bahwa Hyndia memulai perjalanan baru untuk menghadapi hari esok dan seterusnya. Perubahan personel dan konsep musik bisa memberikan benang merah mengenai arti perjalanan baru dalam album tersebut.

Untuk menginisiasi album, single yang berjudul sama, “Pagi Berlabuh”, terlebih dahulu diperkenalkan ke publik setelah melalui proses hearing beberapa orang dan beberapa MD Radio Nasional dan Lokal Purwokerto.
Single yang diciptakan Aga saat merantau ke Australia tahun 2014 – 2015 berisi tentang harapan dan doa kepada orang-orang yang selalu mendukung kita agar tetap setia dan selalu ada di samping kita. Lagu ini dipilih menjadi single karena mempunyai karakter yang kuat dalam aransemen musiknya dan menggambarkan isi serta tujuan album terbaru Hyndia.

Album yang dikerjakan selama 4 bulan dan terdiri dari 10 lagu ini tidak hanya berisi materi baru Hyndia. Beberapa materi lama saat Hyndia masih bernama Robinhood dan Electra pun turut disertakan. Pengerjaan album dilakukan di dua studio yaitu studio home recording, GenkWav Studio dan PWS Bedroomlabs di Purwokerto di mana Aga bertindak sebagai operator dan Ipank Yuniar sebagai Mixing dan Mastering Engineer. Sementara proses penciptaan aransemen musik dikerjakan bersama-sama oleh Hyndia
di Studio Mugi Berkah Purwokerto. Selain itu Hyndia bekerja sama dengan Wisnu Purbaya sebagai5 promotion dan sebagai Arum Ekantono Executive Producer.

3 Tahun berjalan dan berproses membuat Hyndia semakin mengerti apa yang sebenarnya harus dilakukan. Tidak mudah menyatukan berbagai macam aturan, konflik bahkan kepentingan dalam Hyndia. Sebagai sebuah group yang sudah berdiri dari 2007 silam, seharusnya Hyndia bisa berjalan lebih jauh lagi dari saat ini. Namun ketika berbagai macam jalan yang hadir di depan masing-masing individu membuat sebuah pilihan yang harus dipilih, arah visi dan misi pun kadang berubah. Strategi untuk bertahan dalam dunia musik pun harus berubah mengikutinya.
Album pertama Pagi Berlabuh di 2016 adalah sebuah perkenalan. Seperti bayi yang sedang belajar merangkak dan mengenal benda – benda di sekelilingnya. Belajar dan belajar memperbaiki setiap langkah yang salah. Membuat arah untuk masa depan agar apa yang sudah di mulai dan di perkenalkan bisa terus di ingat di memori setiap mata dan telinga.

2019, adalah sebuah kedewasaan dari sang bayi yang sudah bisa berdiri dan berpikir. Memilih apa yang terbaik dan memilih apa yang ingin di tunjukkan kepada mereka yang masih berdiri di sekitar Hyndia.

WINTER SONG mewakili apa yang harus dan seharusnya Hyndia buktikan. Meskipun perlahan namun sedikit demi sedikit apa yang Hyndia pelajari selama ini bisa dinikmati di Album kedua ini.

Seperti judulnya “WINTER SONG” adalah jembatan untuk melihat segala pemikiran dunia lewat musik Hyndia. Perjuangan, perubahan, persahabatan dan cinta dalam satu sudut pandang Hyndia sebagai seorang manusia dan bagian dari dunia. Dan memang secara kebetulan seluruh lyric dan notasi nya di buat saat winter datang. Ada rasa tenang, damai, dingin dan sejuk yang penulis ingin perdengarkan di tiap lagu nya. Karena bagi Hyndia “Hidup selalu menarik untuk dijadikan sebuah karya”.

Videos

Photos

Past Events

  • Dec09 Spirit Of The Decade - Eps. Sound From Another Side Hellprint Official Youtube Channel (Virtual)

News